Jumat, 13 Maret 2015

Service Inseparability (Jasa yang tidak terpisahkan)

Menurut Lovelock & Gummeson, 2004. (dikutip dalam Tjiptono dan Chandra, 2005; 22). Jasa bersifat inseparability artinya jasa dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Sedangkan barang biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual, baru dikonsumsi. Menurut Griffin (1996) (dikutip dalam Lupiyoadi, 2006; 6) Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama.
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai penjualan dan kemudian baru dikonsumsi. Ada interaksi penyedia-klien adalah ciri khusus dari pemasaran jasa baik klien dan penyedia jasa mempengaruhi hasil jasa. Misalnya : konsumen akan tidak puas apabila suatu konser Pearl Jam gagal ditampilkan karena sakit dan digantikan dengan Backstreet Boys.
Barang biasanya diproduksi kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil dari jasa tersebut. Dengan demikian kunci keberhasilan bisnis dan jasa ada pada proses recruitment, kompensasi, pelatihan, dan pengembangan karyawannya.

Masalah yang berkaitan dengan karakteristik insperability :
a)      Konsumen terlibat dalam aktivitas produk jasa
b)      Kegiatan pemasaran dan produksi sangat interaktif
c)      Produk massa yang terpusat sangat sukar dilakukan dalam jasa

Beberapa contoh:
a)      Dokter gigi tidak dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pasien. Selain hadir secara fisik dan mental, pasien bersangkutan secara aktual juga berperan sebagai co-producer dalam operasi jasa, dengan jalan menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter dan menjelaskan gejala sakit atau kebutuhan spesifiknya
b)      Konsumen akan tidak puas apabila suatu konser Pearl Jam gagal ditampilkan karena sakit dan digantikan dengan Backstreet Boys
c)      Aktivitas dan peran serta pelajar/mahasiswa dalam pendidikan di sekolah/ PT
d)     Fasilitas pendukung jasa sangat perlu diperhatikan, misalnya ruang kuliah yang nyaman, tersedianya OHP, Fasilitas komputer, book store, mesin fotocopy, dsb. Pemilihan lokasi yang tepat, dalam artian dekat dan mudah dicapai pelanggan juga perlu dipertimbangkan.
Implikasi pemasaran:
Pemasaran jasa sering melibatkan konsumen dalam proses produksinya, juga karena konsumsinya yang simultan dngan proses produksinya; maka pemrosesan jasa mesti dilakukan dalam waktu nyata (service encounter). Kenyataan ini akan menyulitkan jasa untuk diproduksi secara massal serta menyulitkan pengawasan kualitasnya. Kualitas jasa dan kepuasan konsumen akan sangat tergantung kepada hal-hal yang terjadi pada “service encounter” termasuk didalamnya adalah tindakan karyawan dan interaksi antara konsumen dan karyawan. Akibatnya kesalahan atau persoalan yang muncul sulit pula untuk dicegahnya.
Lebih dari itu, karena konsumen sering harus hadir ditempat jasa diproses untuk menerima jasa dari perusahaan penerbangan, rumah sakit, restoran, dan sebagainya, maka “tempt-tempat operasi jasa” perlu didisentralisasi(distribusi “pabrik-pabrk” jasa) ke lokasi-lokasi yang dekat dengan konsumen sehingga jasa dapat disampaikan secara langsung kepada konsumen dengan cara yang semakin meningkatkan kenyamanan konsumen. Lokasi yang dipilih jasa bisa saja digunakan untuk menyajikan kombinasi dari berbagai jasa seperti gerai (outlet) eceran, tempat konsumsinya,dsb. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh produsen adalah berapa lama konsumen bersedia meluangkan waktunya (factor waktu) untuk menunggu jasa yang diinginkannya. Secara umum konsumen menghendaki jasa yang dipesannya itu disampaikan dengan secepatnya.
Implikasi manajerial dari keterangan diatas menjelaskan kepada para pengelola jasa, bahwa orang (personel jasa atau konsumen) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu jasa. Sering dijumpai bahwa perbedaan antara dua organisasi jasa terletak kepada kualitas karyawan yang menyampaikan.

Sumber:
http://e-journal.uajy.ac.id/2625/3/2EM16110.pdf (Diakses pd tgl 7 Maret 2015 pukul 19.50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar