Jumat, 13 Maret 2015

Resume Perkuliahan Pertemuan ke-3

Resume perkuliahan manajemen pemasaran jasa pendidikan pada pertemuan ketiga hari selasa, 3 maret 2015 oleh bapak Amril Muhammad, S.E, M. Pd . berikut rincian resumenya:

Marketing Management Filosofi (Filosofi Manajemen Pemasaran)
1)       Production Concept (Konsep Produksi)
Dimana konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan harga terjangkau. Harga makin murah, permintaan semakin banyak dengan kualitas yang baik itu adalah keinginan kebanyakan konsumen. Dalam konsep ini lebih mementingkan peningkatan distribusi dan efisiensi produksi.

2)       Product Concept (Konsep Produk)
Dalam konsep ini lebih mengutamakan kualitas barang, model suatu barang, mutu dan edisi suatu barang agar konsumen tertarik maka dari itu perusahaan atau organisasi harus bekerja keras secara terus menerus untuk perbaikan produk.

3)       Selling Concept (Konsep Penjualan)
Bagaimana si pembeli itu membeli barang dengan mudah, apakah dengan online shopping atau konter-konter manapun, baik di mall, warung ataupun toko-toko dll. Konsep ini mementingkan bagaimana mengkomunikasikan barang di tv atau mengiklankan barang. Filosofi ini yang mempertimbangkan konsumen dengan mudah oleh apapun sehingga suka membuka cabang, jika ia tidak mampu membuka sendiri ia bekerja sama dengan orang lain/sales.
Konsep ini mengasumsikan bahwa konsumen malas atau enggan melakukan pembelian dan untuk itu harus didorong. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memiliki cara penjualan dan peralatan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian. Konsep menjual paling banyak dianut untuk barang yang tidak dicari, yaitu barang-barang yang biasanya tidak terpikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti asuransi, ensiklopedi, dan tanah pemakaman. Industri-industri ini telah menyempurnakan berbagai teknik penjualan untuk menemukan calon pembeli dan berusaha keras menjual keunggulan produk mereka.

4)       Marketing Concept
Marketing (social&managerial), bagaimana memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok. Terkait ilmu marketing, berbasis pada konsumen. Bagaimana bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, mempertimbangkan penjualan kredit dengan bekerja sama dengan bank/jasa kredit. Konsep pemasaran dimulai dengan pasar yang terdefinisi dengan baik, fokus pada kebutuhan pelanggan. Sebagai imbalannya, pemasaran mencapai keuntungan dengan menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan yang tepat, berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan

5)       Social Marketing Concept (Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial)
Dalam konsep ini tidak semata-mata perusahaan mencari keuntungan tetapi melihat kesejahteraan masyarakat. Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa strategi pemasaran harus dapat memberikan nilai bagi pelanggan dalam cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini muncul, karena seringkali terjadi, perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya kurang memperhitungkan dampaknya pada lingkungan, kekurangan sumber daya, pelayanan sosial. Contoh sabun lifeboy  mengadakan seminar bagaimana mencuci tangan yang baik di kawasan monas. Ada juga program kali bersih ciliwung oleh aqua karna aqua peduli akan air bersih untuk masyarakat atau Ketika orang-orang yg punya lamborgini memberikan sumbangan kepada masyarakat. Ada hal-hal positif agar bisnis tetap eksis dan berjalan

Konsep Dasar Jasa
1.       Pengertian jasa
Jasa (survive) adalah semua aktivitas ekonomi yang keluarannya tidak berbentuk atau  secara umum dikonsumsi yang bersamaan dengan diproduksi, menyediakan nilai tambah, membeli sesuatu untuk kenyamanan, hiburan atau kesenangan, mencari kenyamanan untuk kesehatan. Menurut kotler, jasa adalah aktivitas dan manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang tidak berwujud dan tidak mengakibatkan pemilihan apapun, yang mungkin terkait dengan produk fisik. Contoh ; penjualan barang elektronik/yang menggunakan mesin

2.       Karakteristik jasa
a)      Intangibility (Tidak Berwujud) :
Bahwa yang berbentuk jasa itu tidak dapat dirasa, diraba, dicium, didengar sebelum jasa itu dibeli, dimana menggambarkan kinerja. Setelah jasa itu dibeli baru bisa dirasa maka dinilai itu kinerjanya. Pelanggan membeli jasa, bisa dikonsumsi tapi tidak bisa dimiliki seperti cinta. Kualitas jasa tampak pada: tempat, akses transportasi, orang, bahan-bahan, harga dan symbol. tugas penyedia jasa: managing the evidence, tangibillize the intangible (leuit, 1977).  contoh : bagaimana rasanya kuliah di unj? Setelah kuliah baru bisa merasakan bagaimana kuliah di unj dengan melihat kinerja atau performance dosen, gedung, cahaya, sirkulasi udara itu bagian dari jasa maka disebut dengan sesuatu yg tidak berwujud
b)      Inseparability (Tidak Dapat Dipisahkan)
Barang biasa diproduksi kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi penyedia dan pelanggan mempengaruhi hasil jasa. Kunci sukses pada kualitas penyedia dan keterlibatan pelanggan. Fasilitas pendukung dan pemilihan lokasi penyediaan jasa menjadi pertimbangan utama pelanggan.
c)      variability (tidak berstandar)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non standardized output artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Penyebabnya adalah kerjasama pelanggan, motivasi penyedia layanan, beban kerja perusahaan (boove, Houston dan till, 1995). Upaya untuk menjaga kualitas jasa yaitu: investasi personil, standarisasi proses, serta memantau kepuasan pelanggan. Dalam hal ini mementingkan desain atau Costumization yaitu desain kebutuhan pelanggan, contoh desain baju pelanggan, desain undangan pernikahan sesuai kemauan pelanggan dsb.
d)     Perishability (Tidak Tahan Lama)
Komoditas jasa tak tahan lama dan tak dapat disimpan. Jasa bisa disimpan dalam bentuk reservasi dan permintaan pelanggan bervariasi dipengaruhi musim. Contoh : Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.

3.       Kunci sukses jasa
a)      Renewing the service offering >> ada pembaharuan pelayanan, contohnya pada sistem antrian yang dahulu memakai nomer sekarang berubah.
b)      Localizing the point of service system >> Menemukan tempat dari pelayanan sistem. Seperti dilokalisasi atau penyebaran cabang misalnya sekolah labschool buka cabang di daerah cibubur agar warga cibubur tidak perlu lagi ke rawamangun, itu semua dilihat dari kebutuhan warga sekitar.
c)      Leveraging the service contact >> memanfaatkan kontrak pelayanan, harus ada komitmen pelanggan dengan pembeli dimana harus ada kesepakatan yang lebih baik dalam bentuk tertulis.
d)      Using information power strategically >> memanfaatkan kekuatan informasi yang strategis yang dapat membuat orang mengambil keputusan seperti harga, waktu, orang dll.
e)      Determining the strategic value of service business >> Bagaimana nilai-nilai strategis yang dikembangkan dapat mempengaruhi pelayanan bisnis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar