Jumat, 15 Mei 2015

Resume Perkuliahan Pertemuan ke - 13

Resume perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-13 Pada Hari Selasa, 12 Mei 2015 oleh kelompok 9 yaitu Yudi Guntara dan Rahmat Dwi Harbianto dikarenakan Pak Amril Muhammad tidak dapat hadir dalam perkuliahan dengan membahas tentang Distribusi, Franchising, dan MLM dalam pemasaran jasa pendidikan. Berikut resume yang saya dapatkan:

A. DISTRIBUSI
Untuk memperoleh suatu produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan sarana dari pihak yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada konsumen yang memerlukannya. Jika produk berupa barang harus diangkut dari tempat pembuatannya ke lokasi tempat barang diperlukan. Proses ini disebut distribusi.

1.        Pengertian Saluran Distribusi
Beberapa pengertian mengenai saluran distribusi dan yang berkaitan dengan saluran distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a.        Menurut Michael J. Etzel
Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis

b.       Menurut Suhardi Sigit
Saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli danpenjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen.

c.        Menurut Basu Swastha DH
Definisi saluran pemasaran menurut David Revzan dikutip oleh Basu Swastha DH (1991), merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.



2.        Macam-Macam Saluran Distribusi
Gambar berikut melukiskan empat saluran yang digunakan dalam distribusi produk konsumen :
a)       Produsen – Konsumen
b)       Produsen – Pengecer – Konsumen
c)       Produsen – Grosir – Pengecer – Konsumen
d)      Produsen – Pialang – Grosir – Pengecer – Konsumen

Keterangan :
a.        Saluran A
Menerangkan distribusi produk dari produsen kepada konsumen secara langsung. Bagan ini melukiskan penjualan secara langsung dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh wiraniaga. Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada penggunaakhir menggunakan saluran pemasaran langsung. Meskipun saluran ini tampak sangat sederhana namun bukan berarti metode distribusi yang paling efisien.

b.       Saluran B
Produsen - pengecer – konsumen merupakan saluran yang sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah besar dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang dibeli langsung dari produsen.

c.        Saluran C
Produsen ke grosir selanjutnya ke pengecer dan akhirnya ke konsumen, merupakan suatu pola perjalanan produk yang panjang menuju ke konsumen akhir, terutama untuk barang konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang menjual produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar pengecer.

d.       Saluran D
Produk dikeluarkan oleh produsen kepada agen atau pialang, kemudian pialang menjualnya kepada grosir, dan dari grosir ke pengecer, akhirnya sampai kepada konsumen. Saluran ini sering digunakan untuk produk yang didistribusikan secara massal.

3.        Memilih Saluran Distribusi
Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut (Suhardi Sigit):
a)       Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan gunanya.
b)       Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar.
c)       Meninjau saluran-saluran distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d)      Menilai masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan laba yang wajar
e)       Melakukan market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
f)        Menentukan sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi yang akan digunakan.
g)       Merumuskan bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada penyalur-penyalur.
h)       Melakukan penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan mengingat adanya perkembangan-perkembangan pasar

4.        Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran distribusi jasa yang sering digunakan.
u      Produsen => konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan pribadi secara langsung antara produsen dan konsumen. Karena itu diperlukan saluran langsung. Distribusi langsung merupakan ciri berbagai jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut. Jasa lain yang juga memerlukan saluran langsung ialah, asuransi, perjalanan, dan hiburan.
u      Produsen  => agen  => konsumen.
Sementara distribusi langsung seringkali diperlukan untuk penyelenggaraan jasa, hubungan produsen - konsumen mungkin tidak diperlukan sebagai aktivitas utama distribusi. Produsen jasa seringkali dibantu oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan, penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen

5.        Fungsi-fungsi Saluran Distribusi
Pada pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu  (Basu Swasta, 1991).
a)       fungsi pertukaran,
b)       fungsi penyediaan fisik, dan
c)       fungsi penunjang.

B.  FRANCHISING
1.        Pengertian Franchising (Waralaba)
Waralaba adalah pengaturan di mana pemasok, atau pemberi izin waralaba, memberikan seorang agen atau pemegang waralaba, hak untuk menjual produk dalam pertukaran untuk beberapa jenis pertimbangan.
Waralaba dapat didefinisikan sebagai peluang bisnis dimana hak eksklusif untuk layanan, produk tramarked, atau format bisnis diberikan oleh pemilik kepada seseorang untuk distribusi dan atau dijual di pasar lokal individu. Sebagai imbalannya, mantan menerima pembayaran biaya waralaba, royalti, dan janji kesesuaian dengan standar kualitas.

2.        Tipe Sistem Franchising
a.        Product and trademark franchising
Merupakan suatu pengaturan yaitu franchisee diberikan hak untuk menjual serangkaian produk atau merek yang terkenal. Kebanyakan dari waralaba demikian berkonsentrasi menangani lini produk pewaralaba dan mengandalkan usaha mereka sendiri. Contohnya mencakup automobile and truck dealership, gasoline service stations, dan soft- drink bottlers.
b.       Business format franchising
Merupakan hubungan yaitu terwaralaba diberi hak untuk menggunakan sistem pemasaran secara keseluruhan, bersama dengan bantuan yang terus menerus serta pedoman dari pewaralaba. Kelompok industri dengan volume penjualan yang terbesar dalam tipe franchising ini adalah restoran, pengecer (bukan makanan), hotel dan motel, business aid and services, produk dan jasa otomotif, dan convenience stores.
3.        Ciri-ciri Franchising
a.        Pewaralaba memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan);
b.       Terwaralaba diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam daerah tertentu, dan periode waktu tertentu;
c.        Operasi usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu dan kontrak waralaba;
d.       Terwaralaba akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha di bawah nama dan sistem pewaralaba

4.        Keuntungan Waralaba
a.        Bantuan manajemen dan pemasaran
b.       Kepemilikan pribadi
c.        Nama yang dikenal secara nasional
d.       Nasihat dan bimbingan finansial
e.        Tingkat kegagalan yang lebih rendah.
5.        Kerugian Waralaba
a.        Biaya awal yang besar.
Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.
b.       Laba yang dibagi
Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
c.        Pengaruh ekor jas
Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali disebut dengan pengaruh ekor jas.

C.      MULTI LEVEL MARKETING
1.        Pengertian MLM
MLM, singkatan dari Multi Level Marketing, biasa juga disebut Network Marketing (NM) atau direct selling atau pemasaran berjenjang. Ini adalah sebuah bisnis yang menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan jaringannya. Biasanya orang yang bergabung disebut distributor, yang tugas pokoknya adalah melakukan penjualan dan memperbesar jaringan di bawahnya.

2.        Kelebihan MLM Dibandingkan Usaha Lain
a.        Pemutusan rantai distribusi
b.       Personal franchise
c.        Membangunjaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
d.       Penghematan biaya iklan
e.        Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
f.        Mengurangi biaya salesperson



Tidak ada komentar:

Posting Komentar