Resume perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-13
Pada Hari Selasa, 12 Mei 2015 oleh kelompok 9 yaitu Yudi Guntara dan Rahmat Dwi
Harbianto dikarenakan Pak Amril Muhammad tidak dapat hadir dalam perkuliahan
dengan membahas tentang Distribusi, Franchising, dan MLM dalam pemasaran jasa
pendidikan. Berikut resume yang saya dapatkan:
A. DISTRIBUSI
Untuk memperoleh suatu
produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan sarana dari pihak
yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada konsumen yang memerlukannya.
Jika produk berupa barang harus diangkut dari tempat pembuatannya ke lokasi
tempat barang diperlukan. Proses ini disebut distribusi.
1.
Pengertian
Saluran Distribusi
Beberapa
pengertian mengenai saluran distribusi dan yang berkaitan dengan saluran
distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a.
Menurut
Michael J. Etzel
Saluran distribusi terdiri dari
serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir atau
pemakai bisnis
b. Menurut Suhardi Sigit
Saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli danpenjual yang dilalui oleh perpindahan barang
baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke tangan
konsumen.
c.
Menurut
Basu Swastha DH
Definisi saluran pemasaran
menurut David Revzan dikutip oleh Basu
Swastha DH (1991), merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang
dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.
2.
Macam-Macam Saluran Distribusi
Gambar berikut melukiskan
empat saluran yang digunakan dalam distribusi produk konsumen :
a) Produsen –
Konsumen
b) Produsen –
Pengecer – Konsumen
c) Produsen –
Grosir – Pengecer – Konsumen
d) Produsen –
Pialang – Grosir – Pengecer – Konsumen
Keterangan
:
a.
Saluran
A
Menerangkan distribusi produk dari produsen kepada
konsumen secara langsung. Bagan ini melukiskan penjualan secara langsung dari
rumah ke rumah yang dilakukan oleh wiraniaga. Produsen yang menjual produk
secara langsung dari pabriknya kepada penggunaakhir menggunakan saluran
pemasaran langsung. Meskipun saluran ini tampak sangat sederhana namun bukan
berarti metode distribusi yang paling efisien.
b.
Saluran
B
Produsen - pengecer – konsumen merupakan saluran
yang sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah besar
dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang
dibeli langsung dari produsen.
c.
Saluran
C
Produsen ke grosir selanjutnya ke pengecer dan
akhirnya ke konsumen, merupakan suatu pola perjalanan produk yang panjang
menuju ke konsumen akhir, terutama untuk barang konsumen. Saluran ini merupakan
pilihan yang paling praktis bagi produsen yang menjual produknya kepada
konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar pengecer.
d.
Saluran
D
Produk dikeluarkan oleh
produsen kepada agen atau pialang, kemudian pialang menjualnya kepada grosir,
dan dari grosir ke pengecer, akhirnya sampai kepada konsumen. Saluran ini
sering digunakan untuk produk yang didistribusikan secara massal.
3.
Memilih Saluran Distribusi
Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai
berikut (Suhardi Sigit):
a) Melakukan analisis
terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan gunanya.
b) Menentukan sifat-sifat
produk dan luasnya pasar.
c) Meninjau saluran-saluran
distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d) Menilai masing-masing
saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan laba yang
wajar
e) Melakukan market
survey untuk
mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai saluran distribusi
yang dipergunakan oleh para pesaing.
f)
Menentukan
sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi yang
akan digunakan.
g) Merumuskan
bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada
penyalur-penyalur.
h) Melakukan penilaian
secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan mengingat
adanya perkembangan-perkembangan pasar
4.
Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud
memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran distribusi jasa
yang sering digunakan.
u
Produsen => konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses
produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan pribadi secara
langsung antara produsen dan konsumen. Karena itu diperlukan saluran langsung.
Distribusi langsung merupakan ciri berbagai jasa profesional, seperti perawatan
kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut. Jasa lain yang
juga memerlukan saluran langsung ialah, asuransi, perjalanan, dan hiburan.
u
Produsen
=> agen => konsumen.
Sementara distribusi langsung
seringkali diperlukan untuk penyelenggaraan jasa, hubungan produsen - konsumen
mungkin tidak diperlukan sebagai aktivitas utama distribusi. Produsen jasa
seringkali dibantu oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang
perjalanan, penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan
agen
5.
Fungsi-fungsi
Saluran Distribusi
Pada pokoknya fungsi-fungsi
pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke
dalam tiga golongan, yaitu (Basu Swasta,
1991).
a) fungsi pertukaran,
b) fungsi penyediaan fisik,
dan
c) fungsi penunjang.
B.
FRANCHISING
1.
Pengertian
Franchising (Waralaba)
Waralaba
adalah pengaturan di mana pemasok, atau pemberi izin waralaba, memberikan
seorang agen atau pemegang waralaba, hak untuk menjual produk dalam
pertukaran untuk beberapa jenis pertimbangan.
Waralaba
dapat didefinisikan sebagai peluang bisnis dimana hak eksklusif untuk layanan,
produk tramarked, atau format bisnis diberikan oleh pemilik kepada seseorang
untuk distribusi dan atau dijual di pasar lokal individu. Sebagai imbalannya,
mantan menerima pembayaran biaya waralaba, royalti, dan janji kesesuaian dengan
standar kualitas.
2.
Tipe
Sistem Franchising
a.
Product
and trademark franchising
Merupakan suatu pengaturan
yaitu franchisee diberikan hak untuk menjual serangkaian produk atau merek yang
terkenal. Kebanyakan dari waralaba demikian berkonsentrasi menangani lini
produk pewaralaba dan mengandalkan usaha mereka sendiri. Contohnya mencakup
automobile and truck dealership, gasoline service stations, dan soft- drink
bottlers.
b.
Business
format franchising
Merupakan hubungan yaitu
terwaralaba diberi hak untuk menggunakan sistem pemasaran secara keseluruhan, bersama
dengan bantuan yang terus menerus serta pedoman dari pewaralaba. Kelompok
industri dengan volume penjualan yang terbesar dalam tipe franchising ini
adalah restoran, pengecer (bukan makanan), hotel dan motel, business aid and
services, produk dan jasa otomotif, dan convenience stores.
3.
Ciri-ciri
Franchising
a.
Pewaralaba
memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa
dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan);
b.
Terwaralaba
diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam
daerah tertentu, dan periode waktu tertentu;
c.
Operasi
usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu
dan kontrak waralaba;
d.
Terwaralaba
akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha
di bawah nama dan sistem pewaralaba
4.
Keuntungan
Waralaba
a.
Bantuan
manajemen dan pemasaran
b.
Kepemilikan
pribadi
c.
Nama
yang dikenal secara nasional
d.
Nasihat
dan bimbingan finansial
e.
Tingkat
kegagalan yang lebih rendah.
5.
Kerugian
Waralaba
a.
Biaya
awal yang besar.
Sebagian besar waralaba akan
meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk
waralaba dapat sangat bervariasi.
b.
Laba
yang dibagi
Pewaralaba acap kali akan meminta
bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi persentase
berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini
biasanya disebut sebagai royalti.
c.
Pengaruh
ekor jas
Apa yang terjadi dengan waralaba
anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa gulung
tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali
disebut dengan pengaruh ekor jas.
C.
MULTI
LEVEL MARKETING
1.
Pengertian MLM
MLM, singkatan dari Multi Level Marketing, biasa juga disebut Network Marketing (NM) atau direct selling atau pemasaran
berjenjang. Ini adalah sebuah bisnis yang menggunakan strategi jaringan dalam
memasarkan jaringannya. Biasanya orang yang bergabung disebut distributor, yang
tugas pokoknya adalah melakukan penjualan dan memperbesar jaringan di bawahnya.
2.
Kelebihan
MLM Dibandingkan Usaha Lain
a.
Pemutusan
rantai distribusi
b. Personal franchise
c.
Membangunjaringan
pemasaran tanpa batas dan biaya murah
d. Penghematan biaya iklan
e.
Pemberian
kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
f.
Mengurangi
biaya salesperson
Tidak ada komentar:
Posting Komentar