Dalam konteks rumah tangga
Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, maka di dalamnya
mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan pendidikan kepada
warganya. Karena itu pengelolaan sistem
pembangunan pendidikan harus harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu,
efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya
peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat. Dalam
bidang pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk
pendidikan, penentuan harga (dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan
mempromosikan produk pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang
bersangkutan. Oleh
karena itu, dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan sangat diperlukan pemasaran
jasa pendidikan.
Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan, baik pada
jalur formal maupun nonformal telah ditempuh pemerintah. Hal ini terbukti lahir
program-program peningkatan mutu melalui program sekolah Berstandar Nasional,
Sekolah Satu Atap dan masih banyak program-program peningkatan mutu yang lain.
Program-program peningkatan mutu yang telah ditempuh ternyata masih banyak
ketertinggalan yang harus dikejar untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan
iptek.
Namun demikian, apalah artinya tingginya adaptabilitas
dan apresiasi terhadap pembaharuan pendidikan, jika tidak disertai dengan
peningkatan kemampuan dalam mengelola perubahan yang didukung oleh perangkat
manajemen pemasaran yang memadai. Tantangan berat yang berkaitan dengan sistem
manajemen yang kompetitif, pada pelaksanaannya akan ditentukan oleh kehandalan
sistem manajemen pemasaran pendidikan yang bersangkutan.
Maka dari itu, pentingnya
mempelajari manajemen pemasaran jasa pendidikan itu untuk mengetahui bagaimana
cara merencanakan, mengontrol, melaksanakan pemasaran jasa pendidikan yang baik
untuk kedepannya sesuai dengan teknik-teknik, konsep, komponen dan elemen yang
ada. Fokus dari manajemen
pendidikan menjadi bagaimana membuat pemakai pendidikan diubah menjadi
pelanggan pendidikan (custumer pendidikan), dimana pelanggan pendidikan akan
memberikan loyalitas yang tinggi untuk tidak bisa berpaling pada lembaga lain.