Sabtu, 14 Februari 2015

Pentingnya Mempelajari Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan

Dalam konteks rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan pendidikan harus harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat. Dalam bidang pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan harga (dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan sangat diperlukan pemasaran jasa pendidikan.
Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan, baik pada jalur formal maupun nonformal telah ditempuh pemerintah. Hal ini terbukti lahir program-program peningkatan mutu melalui program sekolah Berstandar Nasional, Sekolah Satu Atap dan masih banyak program-program peningkatan mutu yang lain. Program-program peningkatan mutu yang telah ditempuh ternyata masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan iptek.
Namun demikian, apalah artinya tingginya adaptabilitas dan apresiasi terhadap pembaharuan pendidikan, jika tidak disertai dengan peningkatan kemampuan dalam mengelola perubahan yang didukung oleh perangkat manajemen pemasaran yang memadai. Tantangan berat yang berkaitan dengan sistem manajemen yang kompetitif, pada pelaksanaannya akan ditentukan oleh kehandalan sistem manajemen pemasaran pendidikan yang bersangkutan.
Maka dari itu, pentingnya mempelajari manajemen pemasaran jasa pendidikan itu untuk mengetahui bagaimana cara merencanakan, mengontrol, melaksanakan pemasaran jasa pendidikan yang baik untuk kedepannya sesuai dengan teknik-teknik, konsep, komponen dan elemen yang ada. Fokus dari manajemen pendidikan menjadi bagaimana membuat pemakai pendidikan diubah menjadi pelanggan pendidikan (custumer pendidikan), dimana pelanggan pendidikan akan memberikan loyalitas yang tinggi untuk tidak bisa berpaling pada lembaga lain.